16/09/13

Bicaralah

Bicara Baik atau Diam (1 of 2)

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ ِليَصْمُتْ
Siapa beriman kepada Allah dan hari kemudian, maka hendaklah ia berkata baik atau diam. (Muttafaq ‘alayh)
Di Syarah Muslim, Imam Nawawi rahimahullâh menjelaskan makna hadits tersebut sebagai berikut:
وأما قوله صلى الله عليه وسلم فليقل خيرا أو ليصمت فمعناه أنه إذا أراد أن يتكلم فإن كان ما يتكلم به خيرا محققا يثاب عليه واجبا أو ندوبا فليتكلم، وإن لم يظهر له أنه خير يثاب عليه فليمسك عن الكلام.
Adapun sabda Rasulullah saw, “maka hendaklah ia berkata baik atau diam” artinya ketika seseorang ingin berkata-kata hendaklah dilihat apakah ucapannya mengandung kebaikan dan kebenaran sesuai hukum wajib atau sunnah. Jika ya, maka berkatalah. Tapi jika tidak, tahanlah diri.
Imam Syafi’i ketika menerangkan makna hadits di atas berucap, “Ketika hendak berkata-kata, berfikirlah terlebih dahulu. Jika ucapan itu tidak mengandung kemudharatan, maka berkatalah. Tapi bila mengandung kemudharatan atau keraguan, maka tahanlah diri.”
Di hadits tersebut terdapat nasihat sebaiknya menahan diri dari berkata-kata yang tidak mengandung kebaikan, apalagi jika terdapat keburukan. Hal ini karena salah satu tanda baiknya Islam seseorang adalah meninggalkan apa yang tidak bermanfaat. Sungguh telah banyak terjadi pembicaraan yang bersifat mubah berubah menjadi haram.
Dapat disimpulkan bahwa pembicaraan yang kita lakukan harus sesuatu yang baik menurut hukum, baik sunnah atau wajib. Bila isi pembicaraan bersifat mubah, sebaiknya seperlunya saja karena dikuatirkan lama-kelamaan pembicaraan itu menjurus kepada hal yang tidak berguna bahkan tidak dibenarkan menurut syariat.
Sekian banyak petuah bijak disampaikan agar kita berhati-hati dalam bertutur kata. Teks kalimat yang digunakan pun bermacam-macam, ada yang menggunakan bahasa anak muda sekarang hingga peribahasa warisan budaya bangsa.
Memang lidah tak bertulang!”
 “Mulutmu harimaumu!”
“Jikalau pedang lukai tubuh, masihlah ada harapan sembuh. Tapi jika lidah lukai hati, kemana obat hendak dicari?”
Ajining diri ono ing lati (peribahasa Jawa yang artinya kemuliaan diri ada di lisan).
Suatu saat Sahabat Abu Bakar ash-Shiddiq ra. memegang ujung lidah beliau dan berkata,

Di kitab “Rawdhatul ‘Uqalâ’ wa Nuzhatul Fudhalâ’ Imam Ibnu Hibban al-Busti—beliau juga penulis Shahih Ibnu Hibban—menerangkan:
قال أبو حاتم رضى الله عنه الواجب على العاقل أن ينصف أذنيه من فيه ويعلم أنه إنما جعلت له أذنان وفم واحد ليسمع أكثر مما يقول
Imam Abu Hatim ra. menjelaskan bahwa orang berakal harus lebih banyak mempergunakan kedua telinga daripada lisan. Dia harus menyadari bahwa diberi telinga dua buah, sedangkan diberi mulut hanya satu supaya lebih banyak mendengar daripada berbicara.
Seringkali orang menyesal di kemudian hari karena perkataan yang diucapkan. Biasanya apabila seseorang tengah berbicara maka perkataan akan menguasai dirinya. Sebaliknya, bila tidak sedang berbicara maka dia akan mampu mengontrol apa yang akan dikatakan.
Imam Abu Hatim ra. juga menasihatkan bahwa lisan orang berakal berada di bawah kendali hatinya. Ketika dia hendak berbicara, maka dia akan bertanya terlebih dahulu kepada hatinya. Apabila perkataan tersebut bermanfaat bagi dirinya, maka dia akan bebicara, tetapi apabila tidak bermanfaat, maka dia akan diam. Adapun orang bodoh, hatinya berada di bawah kendali lisannya. Dia akan berbicara apa saja yang ingin diucapkan oleh lisannya.
Termasuk dalam menjaga lisan adalah menjaga tulisan. Saat ini, begitu mudah kita menorehkan kata. SMS, forum, blog, jejaring sosial dan kolom komentar di situs berita online menjadi media utama sebagai ganti ucapan lisan.
Mari kita perhatikan diri sendiri, tak perlu repot-repot mengamati orang lain. Siapa pun kita, apakah kita murid, guru, mahasiswa, dosen, kepala keluarga, ibu, anak, pegawai, pengusaha, anak buah, atasan, anggota masyarakat, pemimpin formal/non formal, pejabat, politikus, anggota kepolisian, tentara, santri maupun ustadz, mari kita evaluasi setiap perkataan/tulisan kita hingga detik ini.
Apakah ucapan kita selama ini mengandung banyak manfaat? Ataukah lebih sering bersifat mubah (tak ada manfaat dan mudharat)? Atau lebih parah lagi yaitu menimbulkan kemudharatan? Sahabat Ali bin Abi Thalib kw. memberi nasihat:
Apakah ucapan kita selama ini dalam koridor tata krama dan kesantunan? Ataukah justru bernada meremehkan, mengejek, mencela, menghina dan provokatif?
 

13/09/13

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN



UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 13 TAHUN 2003
TENTANG
KETENAGAKERJAAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

05/09/13

Cara Mengganti Nama Profil Facebook Sesukamu

Terkadang, saat kita ingin mengganti nama akun fb kita, kadang lama di aprove nya atau kadang malah ditolak (mungkin karena terlalu sering mengganti nama)
padahal kita sudah ingin mengganti nama tersebut karena mungkin sudah tidak cocok atau karena hal yg lainnya. Jika anda termasuk salah satu yang mengalami masalah diatas, coba lah cara di bawah ini, sudah saya coba dan berhasil :

1. Login ke Facebook Sobat

2. Masuk ke Akun - Pengaturan - Ganti Nama
Ganti nama yang sekarang dengan  nama lain yang ada pada daftar nama.

3. Setelah ganti nama,
Ganti juga password sekarang dengan passoword baru (yang mudah aja supaya mudah diingat).

4. Setalah Kata sandi berhasil diganti,
Logout/Keluar dari Facebook.
Lalu buka Email yang
di pakai untuk akun facebook.
Cek inbox Email. Lihat di inbox ada email dari facebook tentang Perubahan Kata Sandi Facebook. disinilah kita mulai jurusnya...

5. Klik Link/Tautan untuk Membatalkan Perubahan Kata Sandi Facebook, trus pilih Amankan Akun. ikuti langkah-langkahnya.

6. Pada Langkah 3 Review Changes. ada pilihan Tinjau dan Perbaiki Nama Sobat, nah disini kenapa kita harus ganti nama kita sebelumnya. Jadi, seolah-olah Nama Facebook kita diganti oleh orang lain.
Disitulah kita diberikan pilihan
perubahan nama.

7. Tinggal ganti deh namanya. .
Klik  www.facebook.com/checkpoint 

Atau langsung aja masuk ke : www.facebook.com/hacked  ikuti langkahnya



selamat mencoba,,,,,,,,,,,,,



Batman Begins - Help Select