Oleh :
Dede Hermawan
IKM
P1 = 15%
P2 = 7%
P31 = 65%
P32 = 38%
P33 = 36%
Jawab :
P3 = (P31 + P32 + P33) /
3
P3 = (65% + 38% + 36%) /
3
P3 = 46.3%
IKM =
IKM =
IKM = 32.50%
·
IPM
Angka Harapan Hidup (AHH)
= 70% Asumsi usia minimum =25;
maks = 85
Angka Melek Huruf (AMH) =
95%
Lama Sekolah = 8 Thn Asumsi sekolah 15 Thn
Pengeluaran/kapita = Rp
6.000.000/10.000 = 600
Pendapatan/kapita = Rp
7.800.000/10.000 = 780
Hitung IPM ?
Jawab :
Indeks Harapan Hidup = = 75%
…………(X1)
Indeks Melek Huruf = = 95%
Indeks Lama Sekolah = =
53.33%
Indeks Pendidikan = (2/3
x 95%) + (1/3 x 53.33%) = 81.11%...........(X2)
Indeks Pendapatan = (600
– 360)/(780 – 300) = 50% …………(X3)
IPM = (X1+X2+X3)/3 = 68.70%
·
Sektor
Pertanian dengan Sektor lain-lain
Jika OI’ = 14 jt ton
OC = 11 jt ton
OM’ = 9 jt ton
Maka
OI’ = OF’ + OM’
14 = OF’ + 9
OF’ = 14 – 9
OF’ = 5 jt ton
OC = OF’ + OX’
11 = 5 + OX’
OX’ = 11 – 5
OX’ = 6 jt ton
Konsep Definisi
Indeks komposit yang mengukur
derivasi (keterbelakangan manusia) dalam tiga dimensi: lamanya hidup,
pengetahuan dan standar hidup layak. IKM ini mengartikan tingkatan status
kemiskinan manusia di suatu wilayah.
Rumusan
Kegunaan
Untuk mempermudah perbandingan antar
wilayah maupun negara. Untuk melihat kecenderungan tingkat kemiskinan di suatu
wilayah. Tingkatan status kemiskinan tersebut bisa menjadi alat ukur yang
berfungsi sebagai patokan dasar perencanaan jika dibandingkan antar waktu untuk
memberikan gambaran kemajuan setelah suatu periode atau perbandingan antar
wilayah untuk memberikan gambaran tentang tingkat kemajuan suatu wilayah
relatif terhadap wilayah lain.
Indeks Kemiskinan Manusia
(IKM)
Interpretasi
Nilai
IKM berkisar antara 0-100. Semakin tinggi nilai IKM menunjukkan tingkat/derajat
kemiskinan penduduk disuatu wilayah semakin tinggi. Klasifikasi yang
dikeluarkan oleh UNDP sendiri membagi tingkat-tingkat kemiskinan suatu daerah
ke dalam 4 klasifikasi derajat kemiskinan. Empat klasifikasi tersebut yaitu:
klasifikasi rendah dengan nilai IKM kurang dari 10, klasifikasi menengah rendah
dengan nilai IKM 10-25, klasifikasi menengah tinggi dengan nilai IKM 25-40, dan
klasifikasi tinggi dengan nilai IKM lebih dari 40.
Garis Kemiskinan (GK)
Konsep Definisi
Garis
Kemiskinan merupakan representasi dari jumlah rupiah minimum yang dibutuhkan
untuk memenuhi kebutuhan pokok minimum makanan yang setara dengan 2100
kilokalori per kapita per hari dan kebutuhan pokok bukan makanan.
Kegunaan
Untuk
mengukur beberapa indikator kemiskinan, seperti jumlah dan persentase penduduk
miskin (headcount index-Po), indeks kedalaman kemiskinan (poverty gap
index-P1), dan indeks keparahan kemiskinan (poverty severity index-P2)
Interpretasi
Garis
kemiskinan menunjukkan jumlah rupiah minimum yang dibutuhkan untuk memenuhi
kebutuhan pokok minimum makanan yang setara dengan 2100 kilokalori per kapita
per hari dan kebutuhan pokok bukan makanan. Penduduk yang memiliki rata-rata
pengeluaran konsumsi per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan
dikategorikan sebagai penduduk miskin.
Indeks Kedalaman Kemiskinan
(Poverty Gap Index/P1)
Konsep Definisi
Ukuran
rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap garis
kemiskinan.
Kegunaan
Nilai
agregat dari poverty gap index menunjukkan biaya mengentaskan kemiskinan dengan
membuat target transfer yang sempurna terhadap penduduk miskin dalam hal tidak
adanya biaya transaksi dan faktor penghambat. Semakin kecil nilai poverty gap
index, semakin besar potensi ekonomi untuk dana pengentasan kemiskinan
berdasarkan identifikasi karakteristik penduduk miskin dan juga untuk target
sasaran bantuan dan program.
Interpretasi
Penurunan
nilai indeks Kedalaman Kemiskinan mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran
penduduk miskin cenderung makin mendekati garis kemiskinan dan ketimpangan
pengeluaran penduduk miskin juga semakin menyempit.
Indeks Keparahan Kemisikinan
(Poverty Severity Index/P2)
Konsep Definisi
Indeks
yang memberikan informasi mengenai gambaran penyebaran pengeluaran di antara
penduduk miskin.
Kegunaan
Ukuran
ini memberikan informasi yang saling melengkapi pada insiden kemiskinan.
Sebagai contoh, mungkin terdapat kasus bahwa beberapa kelompok penduduk miskin
memiliki insiden kemiskinan yang tinggi tetapi jurang kemiskinannya (poverty
gap) rendah, sementara kelompok penduduk lain mempunyai insiden kemiskinan yang
rendah tetapi memiliki jurang kemiskinan yang tinggi bagi penduduk yang miskin.
Interpretasi
Semakin
tinggi nilai indeks, semakin tinggi ketimpangan pengeluaran di antara penduduk
miskin.
IPM (Indeks Pembangunan Manusia
)
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
/ Human Development Index (HDI) adalah pengukuran perbandingan dari harapan
hidup, melek huruf, pendidikan dan standar hidup untuk semua negara seluruh
dunia. IPM digunakan untuk mengklasifikasikan apakah sebuah negara adalah
negara maju, negara berkembang atau negara terbelakang dan juga untuk mengukur
pengaruh dari kebijaksanaan ekonomi terhadap kualitas hidup.
IPM
mengukur pencapaian rata-rata sebuah negara dalam 3 dimensi dasar pembangunan
manusia: hidup yang sehat dan panjang umur yang diukur dengan harapan hidup
saat kelahiran. Pengetahuan yang diukur dengan angka tingkat baca tulis pada
orang dewasa (bobotnya dua per tiga) dan kombinasi pendidikan dasar , menengah
, atas gross enrollment ratio (bobot satu per tiga). standard kehidupan yang layak diukur dengan
logaritma natural dari produk domestik bruto per kapita dalam paritasi daya beli.
Setiap
tahun Daftar negara menurut IPM diumumkan berdasarkan penilaian diatas.
Pengukuran alternatif lain adalah Indeks Kemiskinan Manusia yang lebih berfokus
kepada kemiskinan.